Rabu, 17 Oktober 2012

Review Buku -- I Love My Boss by Alberthiene Endah

Karina Dewi seneng banget ketika akhirnya ia mendapatkan pekerjaan lagi setelah sekian lamanya menganggur. Ia menjadi sekretaris dari sebuah perusahaan event organizer terkemuka di pusat Jakarta. Banyak hal baru yang ia temui di kantor barunya ini, antara lain teman-teman kantor yang "sinting" dan juga...boss yang ganteng banget....tapi juga "sinting"!

Namanya Rene Natalegawa. Seorang laki-laki tampan, masih muda, charming, hangat dan pastinya...kaya. Satu poin plus lagi adalah, ia tengah diambang perceraian dengan istrinya yang super duper posesif dan bisa dibilang psikopat, Mariska. Tapi bukannya mencurigai Karina, Mariska malah menaruh kepercayaan kepadanya untuk memata-matai Rene, sang suami yang selalu salah dimatanya!

Keadaan sebenarnya tidak akan menjadi rumit, kalau saja Karina tidak jatuh cinta sama bossnya sendiri,  dan kok Rene juga seperti menunjukkan tanda-tanda tertarik padanya? Lalu gimana cara Karina mengatasi Mariska yang selalu menjadi hantu bagi Rene? Akankah Rene jadi bercerai dan menikahinya? Yang jelas, endingnya agak susah ditebak. Baca aja deh ya, ceritanya ringan, segar dan menarik. Khas Alberthiene Endah pokonya...


Review Buku -- Morning, Noon & Night by Sidney Sheldon

Satu lagi cerita misteri menggigit milik si pencerita andal Sidney Sheldon. Morning, Noon  & Night bercerita tentang seorang multi jutawan bernama Harry Stanford yang memiliki hidup sensasional namun misterius. Sosoknya yang keren dan gagah, ditambah lagi kekayaannya yang berlimpah ruah, menjadikan ia tetap digilai wanita meskipun usianya sudah tak muda lagi. Harry Stanford memiliki tiga orang anak yang tak pernah disukai dan menyukainya. Mereka adalah Tyler, seorang hakim keliling, Woodrow alias Woody, yang tampan namun seorang pemadat, dan Kendall, perancang busana yang sukses di Perancis. Suatu hari Harry Stanford mengalami kecelakaan di atas kapal pesiarnya yang mengakibatkan ia tewas tenggelam. Pengawal pribadinya, Dmitry Kaminsky merupakan saksi mata tunggal atas peristiwa tersebut. Sepeninggal Stanford, ketiga anaknya yang tak pernah berkumpul mulai mengurus warisan ayah mereka yang superkaya. Masing-masing sudah mengkhayalkan menjadi miliuner, namun ternyata muncul seorang wanita muda cantik yang mengaku sebagai Julia Stanford, anak Harry Stanford dari bekas pengasuh mereka. Apakah Julia benar-benar anak kandung Harry Stanford, atau hanya mengaku-aku? Lalu apakah benar kejadian yang menimpa Harry Stanford murni kecelakaan atau ada unsur kesengajaan? Lalu siapa sebenarnya yang memiliki niat jahat? Pengacara muda Steve Sloane mencoba menelusuri kasus ini. Well..baca sendiri aja ya, seru kok. Yang jelas penuh intrik dan semua itu terjadi hanya karena satu hal: sakit hati. Makanya hati-hati ya kalo berbicara atau bertindak :)

Minggu, 14 Oktober 2012

Sedikit Uneg-uneg dan Harapan Untuk PLN...

Pernah gak sih pas kamu lagi asik-asiknya beraktivitas dengan komputer, nonton televisi, denger radio, mencuci, menyetrika, atau kegiatan apapun yang melibatkan listrik, trus tiba-tiba terjadilah "byar-pet" alias mati listrik tanpa tedeng aling-aling? Biasanya sih, spontan akan terdengar suara keluhan berjamaah "yaaaaah....mati lampu" dan menyusullah terdengar sumpah serapah lainnya. Apalagi kalau hasil ketikan belum disave, acara di televisi/radio sedang seru-serunya, kegiatan menyetrika sedang semangat-semangatnya, haduuuh kalau bisa pengen banting pintu sampai copot dari engselnya deh (deuh..lebaykah??)


Tapi serius, yang namanya mati listrik memang sungguh menyebalkan sekali. Ia dapat membunuh mood seketika, yang tadinya semangatnya sedang berapi-api untuk mengerjakan sesuatu trus tahu-tahu terpaksa berhenti. For such a moody person, hal itu sumpah ganggu banget. Soalnya yang namanya ide, ilham, inspirasi, gagasan, atau apapun namanya itu, nggak datang kapanpun kita inginkan. Sebagai contoh, saya sedang mood banget menyelesaikan suatu karya grafis di komputer, bila sudah mood, saya bisa berjam-jam duduk di depan komputer. Lagi asyik-asyiknya mendesain, karena sang ilham baru turun dari langit ke kepala saya, tiba-tiba saja, pet! Matilah aliran listrik...Rasanya males banget gak sih. Ini kan semacam pembunuhan kreativitas.

Mati listrik memang benar-benar melumpuhkan produktivitas. Ibu-ibu yang sedang asyik menyetrika, mencuci dengan mesin, terpaksa menghentikan aktivitasnya. Terus ngapain dong mereka? Nonton TV? Enggak bisa. Apalagi ini kalau terjadi pada malam hari di jam prime time, sudah panas, gelap, banyak nyamuk....So, mau ngapain lagi selain tidur sebelum waktunya? Anak-anak kecil juga nggak bisa belajar mata pelajaran di sekolah besok. Boro-boro belajar, menyiapkan buku pun susah. Bisa-bisa malah salah bawa buku! See, banyak pekerjaan yang terbengkalai bukan.

Nnnah..mengingat betapa vitalnya fungsi listrik dalam hidup kita, saya ingin menyampaikan harapan kepada PLN selaku pengelola sumber energi listrik yang ada di negeri ini:

1. Tolong jangan sering-sering mengadakan pemadaman listrik. Khususnya pada pagi/siang hari dimana saat-saat itu merupakan jam-jam produktif umat manusia untuk beraktivitas

2. Bila memang harus mengadakan pemadaman listrik, tolong durasinya jangan terlalu lama. Maksimal 30 menitlah...Dan akan lebih bagus bila pemadaman dilaksanakan pada malam hari, pukul 21 keatas.

3.  Agar tarif listrik tidak naik terus

4. Bila tarif listrik terpaksa harus naik. harap diimbangi dengan servis dan layanan yang memuaskan pelanggan. Keluhan pelanggan harus diminalisir dan petugas PLN melayani dengan setulus hati

5. Pelanggan memiliki akses yang mudah untuk menyampaikan keluhannya. Misalnya lewat media twitter (@pln123) dan dapat segera ditindaklanjuti  dengan respon yang baik

5. Tegangan listrik distabilkan jangan turun-naik untuk menghindari kerusakan alat-alat listrik

6. Listrik dapat menjangkau seluruh pelosok Indonesia

8.  Semoga direksi dan seluruh staf PLN membaca harapan saya di blog ini, dan bukan hanya sekedar membaca, namun dapat merealisasikan harapan pelanggannya. Mengingat listrik adalah sumber energi yang sangat vital, PLN sebagai perusahaan yang diberikan wewenang untuk mengelolanya dapat bertindak amanah dengan tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang telah diembankan oleh rakyat

9. Dan semoga kontes blog "Harapan Untuk PLN" ini dapat menjadi semacam ajang penyaluran aspirasi terbuka yang bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Sekian dan terimakasih :)




Selasa, 09 Oktober 2012

Review Buku -- Sejuta Warna Dunia Mia by Wendy Mass

Gimana ya rasanya kalo semua kata-kata ataupun suara yang kita dengar mengeluarkan warna? Misalnya spiral-spiral ungu yang keluar dari alarm jam, ataupun gumpalan asap berwarna oranye yang berasal dari nafas kucing, ataupun nama seseorang yang berwarna hijau cemerlang berkilauan dengan sedikit warna kuning? Itulah yang dialami oleh Mia Winchell, seorang gadis berusia 13 tahun yang divonis menderita Sinestesia.

Dalam keluarganya, Mia merasa dialah yang paling normal. Tidak seperti ayahnya yang selalu berada di atas atap rumah, ibunya yang maniak kebersihan, Beth, kakaknya yang gemar gonta ganti warna rambut  setiap Minggu, ataupun Zack, adiknya yang sangat percaya takhayul. Namun, sebenarnya Mia menyimpan suatu rahasia dalam dirinya, bahwa ia bisa melihat warna-warna dari suara, angka, serta huruf. Kelebihannya itu membuat ia merasa berbeda, dan ia memiliki kesulitan untuk belajar matematika karena hal itu. Tadinya ia tidak mau jujur dan terus menyimpan masalahnya sendirian, namun karena nilainya terus memburuk, maka ia memutuskan untuk bercerita kepada kedua orangtuanya. Mia juga memiliki seorang sahabat bernama Jenna, serta seekor kucing bernama Mango, yang ia yakini mewarisi jiwa kakeknya yang telah meninggal.

Cerita dalam buku ini sangat menarik, Wendy Mass sukses bikin pembacanya (baca: saya) berkhayal, sekaligus iri pada kelebihan (yang sering dianggap sebagai kekurangan) Mia. Kayaknya seru sekali bisa melihat warna-warna sedemikian banyaknya. Sejak lama saya memang tertarik pada hal-hal yang berkaitan dengan warna, sampai-sampai dulu ketika skripsi ingin membahas mengenai warna aura ataupun masalah buta warna (tapi akhirnya tidak jadi sih...)

Meskipun bisa dikatakan ini buku  anak-anak, namun ceritanya sama sekali tidak membosankan. Pembaca diajak berpetualang di dunia penuh warna Mia. Kenakalan dan kegalauan khas ABG Mia menjadi topik yang tak kalah serunya. Yang saya suka dari kisah ini adalah penggambaran keluarga Winchell (keluarga Mia) yang sangat realistis, bagaimana seorang ibu yang overprotektif melindungi anak-anaknya yang tengah beranjak remaja, ataupun figur seorang ayah yang kelihatannya cuek namun sangat sensitif dan care terhadap anak-anaknya, juga saudara-saudara yang menyebalkan namun ternyata sangat menyayangi satu sama lain. Selain itu, juga dikisahkan mengenai konflik dengan sahabat, serta cinta monyet Mia. Menurut saya, ini buku yang layak dikoleksi, apalagi oleh orang-orang yang menyukai dunia seni. Karena beneran deh, ceritanya bikin kita jadi imajinatif!